Monday, May 10, 1999

Amnesia

AMNESIA

Air mataku berlinang
terus dan terus
ketika kuharus tiup roh anakku
Anakku?

Pantaskah kau kupanggil anakku
dan aku ibumu...
jika setiap bayangan akan gerakmu
buatku muntah dan gemetar

tak dapat kubayangkan
kau sesuci bayi cinta
hasil khayalan remajaku
juga tidak sebagai
karunia Cinta Kasih Nya

karena kau ada
ketika aku harus dihina
karena kau ada
ketika aku harus dikutuk
karena kau ada
ketika aku harus jadi tempat untuk laku biadab
karena kau ada
ketika nista ini dianggap dusta

Wajah setan-setan
Teriakan setan-setan
Tubuh setan-setan
Tubuh Teriak Wajah Setan

Wajah setan yang menari-nari
Wajah setan yang terbahak-bahak
Teriakan kotor setan yang membahana
Tubuh setan jalang
hadir,
dalam tiap kejap mataku
dalam tiap helaan nafasku
dalam tiap detak jantung dan ingatan warasku

Air mataku berlinang
terus dan terus
Tubuhku gemetar
tak berkesudahan
Napasku tercekat
bagai tercucuk batu

Mohon mukjizatMu, oh Tuhan
Buat aku gila,
buat aku lupa,
atau buat aku mati

Pergilah anakku,
aku benci hadirmu
aku benci bayangkan
sebuah hidup
yang buatku berpikir untuk mati

Maka dengan
linangan air mata,
kertak gigi,
dan tangan terkepal
kuhembuskan roh kematian dalam dirimu
pergilah, nak
aku tak pernah menginginkanmu

(suara hati NN korban perkosaan Black May 1998, Jakarta)

Untuk memperingati setahun tragedi kemanusiaan 13-15 Mei 1998 di Indonesia.

No comments: